Kawat bronjong

Mengenal Gabion (kawat bronjong) Dengan Segala Keunggulannya

Gabion (kawat bronjong)

Sekitar 7.000 tahun yang lalu struktur gabion (kawat bronjong) awalnya dipakai untuk melindungi tepian Sungai Nil. Di era abad pertengahan, bronjong digunakan sebagai benteng militer. Kemudian setelah itu digunakan untuk tujuan struktural dalam arsitektur. Disisi lain ternyata Leonardo da Vinci menggunakan bronjong untuk pondasi Kastil San Marco di Milan. Dalam sejarah baru-baru ini, insinyur sipil telah menggunakan bronjong secara ekstensif untuk menstabilkan garis pantai, tepi sungai, jalan raya, dan lereng bukit dari bahaya erosi.

Gabion berbentuk keranjang persegi panjang yang dibuat dari jaring heksagonal kawat baja galvanis. Keranjang kemudian diisi dengan batu dan ditumpuk satu sama lain untuk membentuk dinding. Gabion bergantung pada interlocking masing-masing batu / bebatuan yang ada di dalam wiremesh untuk kekuatannya, massa atau beratnya sebagai penahan dari pergerakan. Dibeberapa daerah gabion biasa dikenal dengan nama kawat bronjong.

Kawat bronjong digunakan sebagai struktur konstruksi salah satu kegunaannya adalah untuk menstabilkan lereng bukit dengan masalah rawan longsor. Kawat bronjong yang digunakan pada lereng yang curam ini merupakan pilihan yang tepat untuk menstabilkan area yang memiliki karakter tanah rawan pergerakan. Selain digunakan pada daerah yang bertanah, kawat bronjong juga dapat digunakan pada daerah yang berair. Melindungi kondisi tanah dari turbulensi air, kecepatan air, dan tutupan vegetasi yang sedemikian rupa sehingga tanah dapat terkikis akibat aliran air yang cukup deras.

Baca juga: Kegunaan Wiremesh Dalam Konstruksi Bangunan

Kawat bronjong

Beva® Gabion

Dinding Gabion

Struktur gabion yang paling sering terlihat adalah sebagai dinding bronjong. Pada dasarnya, dinding gabion dapat dianggap sebagai gabungan antara batu dan kawat. Material tersebut bersifat sederhana, dimana keranjang kawat dibentuk dan diisi dengan batu yang ditumpuk satu dengan yang lainnya.

Namun terkadang, bebatuan bisa diganti dengan bahan yang berbeda, seperti ubin, pecahan batu bata, bahkan biji pinus dan kerikil. Bahan yang digunakan mungkin memerlukan ketebalan kawat yang berbeda-beda. Sebagai contoh jaring yang lebih tipis mungkin diperlukan untuk menampung bahan yang lebih halus seperti kerikil agar tetap terjaga.

Selain memiliki sisi fungsional yang mengesankan dan mampu menahan banyak tekanan, struktur gabion memiliki tampilan alami yang menjadikannya fitur menarik di banyak taman serta tempat yang lainnya.

Kawat bronjong

Beva® Gabion

Box Gabion

Saat melihat struktur gabion, Anda mungkin akan menemukan beberapa istilah berbeda yang awalnya sulit dipisahkan. Selain dinding gabion, Anda mungkin juga membaca atau mendengar tentang box gabion.

Box gabion merupakan jaring kawat yang digunakan untuk menampung bahan penyusun dinding. Anda harus berhati-hati saat memilih produk box gabion yang tepat, bahan baku yang digunakan pada umumnya adalah galvanis dan galvanis lapis PVC. Untuk material bahan yang lebih ringan, Anda dapat menggunakan opsi jaring las dengan jarak lebar.

Namun saat menggunakan bahan untuk membangun sebuah dinding penahan, Anda sebaiknya menggunakan opsi kawat baja lembaran dengan diameter kawat yang lebih besar untuk memastikan kekuatan struktur dindingnya. Box Gabion mudah dirakit dan tahan lama, dilapisi dengan galvanis atau PVC agar tetap kuat.

Pagar Gabion

Bentuk pagar gabion hampir sama persis dengan dinding gabion, hanya saja fungsinya yang berbeda. Dalam kebanyakan kasus, dinding gabion digunakan sebagai dinding penahan. Artinya, jika Anda memiliki taman atau lanskap apa pun yang dipisahkan menjadi beberapa tingkat, dinding Gabion akan membantu menahan tanah atau kerikil agar tidak tumpah ke tingkat yang lebih rendah. Sedangkan pagar gabion pada umumnya digunakan sebagai pembatas properti.

Keunggulan

Beberapa keunggulan kawat bronjong adalah:

  • Kemudahan penanganan dan transportasi.
  • Bobotnya yang ringan.
  • Dapat dikerjakan tanpa menggunakan mesin berteknologi tinggi.
  • Dapat dipasang di lingkungan yang beragam.
  • Kecepatan dalam pemasangan.
  • Bisa diproduksi dengan berbagai ukuran sesuai kebutuhan.
  • Harga yang bersaing.
  • Fleksibilitas (gabion menoleransi gerakan).
  • Permeabilitas terhadap air (drainase yang baik).
  • Gabion menawarkan metode yang mudah digunakan untuk mengurangi kecepatan air dan melindungi lereng dari bahaya erosi.
  • Dapat mengikuti pergerakan tanah di bawahnya tanpa merusak konstruksi, sehingga sangat fleksibel.
  • Dapat mengurangi tekanan tanah aktif akibat air yang dapat mengalir melalui sela-sela bebatuan isi gabion.

Kekurangan

Beberapa kekurangan kawat bronjong adalah:

  • Secara tampilan bronjong terkadang dikritik karena kurang sedap dipandang mata. Bronjong juga dapat dibuat lebih menarik dengan menggunakan batu yang menghadap ke depan dinding dan dengan membangun vegetasi di ruang antara bebatuan.
  • Membutuhkan perawatan lebih jika salah satu dari tumpukan bronjong rusak.
  • Keranjang kawat yang digunakan untuk bronjong dapat mengalami keausan karena abrasi kawat akibat pergerakan beban di aliran dan aliran yang mempunyai arus kencang.

Perencanaan Penggunaan

Untuk pengemasan dan juga memudahkan dalam pengiriman, kawat bronjong ini disusun dengan posisi dilipat menjadi posisi datar dan ditumpuk menjadi satu. Kawat ini mudah dirakit dengan membuka dan mengikat semua tepi vertikal dengan panjang kabel penghubung yang diikat di sekitar tepi vertikal. Bronjong kosong ditempatkan pada posisinya dan disambungkan ke bronjong yang berdampingan. Setelah itu kemudian diisi dengan batuan seukuran batu besar (diameter 10-30 cm) hingga sepertiga dari kapasitasnya. Dihubungkan dengan kabel, ditempatkan di setiap arah, menyatukan dinding bronjong yang berlawanan. Kabel mencegah keranjang bronjong dari “menggembung” saat diisi. Cara ini diulangi terus sampai bronjong terisi. Setelah diisi, bagian atas ditutup rapat dan disambungkan ke ujung, samping, dan sisi yang lainnya. Selama proses pengisian beberapa jenis tanaman yang dapat hidup dibebatuan, dapat ditempatkan di antara bebatuan. Jika ini dilakukan, beberapa tumpukan tanah harus ditempatkan di bronjong dengan cara acak.

Beberapa bentuk desain yang berbeda sangat dimungkinkan dengan struktur bronjong ini. Memiliki karakter material bahan yang dapat memudahkan untuk dibentuk sesuai dengan desain yang diinginkan oleh pemilik bangunan. Sebagai gambaran jika batuan besar mudah didapat, murah, dan dekat lokasi, maka penggunaan dengan konstruksi dinding batu/turap mungkin bisa diaplikasikan. Sebaliknya, jika batu harus didatangkan dari tempat yang cukup jauh atau hanya tersedia dalam ukuran kecil, dinding bronjong bisa sebagai solusinya.

Karena kawat bronjong banyak digunakan ditempat yang berpotensi erosi tinggi, maka konstruksinya harus diatur sedemikian rupa sehingga dapat dipasang dengan sisi fungsional yang baik dan benar. Kendala pada area dimana kawat bronjong akan ditempatkan harus sudah diantisipasi sebelum pengerjaan pemasangan, agar proses pemasangan dapat sesuai dengan jadwal.

Pemeliharaan

Gabion harus diperiksa secara teratur setelah setiap ada peristiwa badai besar. Karena semua proses pengendalian erosi/sedimen baik yang bersifat sementara maupun permanen harus dipelihara dan diperbaiki secepatnya sesuai dengan kebutuhan untuk memastikan kinerja yang konsisten dari sisi fungsional gabion. Semua perawatan dan perbaikan harus dilakukan sesuai dengan standar yang berlaku.

Detail info lengkap mengenai produk gabion bisa mendownload brosur Beva® Gabion di halaman ini www.bevananda.com/bevagabion.

 

Artikel terkait: